Friday, June 8, 2012

Suntik Hormon Jelang Ujian Masuk Universitas

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/06/09/94144/Suntik-Hormon-Jelang-Ujian-Masuk-Universitas/7


Metrotvnews.com, Beijing: Lebih dari sembilan juta siswa sekolah menengah di China mengikuti ujian masuk universitas. Saat ini, hanya tersedia kurang dari 7.000 kursi di universitas. Para siswa dan orang tua pun melakukan berbagai persiapan.

Sejumlah siswa bahkan mencoba meningkatkan energi dengan jarum infus. Sementara sejumlah siswa putri meminta suntikan hormon agar menstruasi tertunda sampai ujian selesai.

"Inilah saatnya remaja putri meminta pil untuk menunda menstruasi sampai ujian selesai," kata dokter kandungan di Beijing, China, yang tidak mau disebutkan namanya.

Orang tua melakukan berbagai cara. Sejumlah orang tua yang mampu menyewa rumah atau hotel di dekat tempat ujian. Hotel-hotel tersebut menawarkan kamar khusus seharga 126 dollar AS per hari dengan iming-iming pernah ditempati siswa yang lulus dengan hasil tinggi.

Kamar hotel dengan nomor khusus enam dianggap simbol keberhasilan dalam budaya China atau delapan, simbol kekayaan, banyak diincar. "Setiap tahun, harga sewa rumah di dekat lokasi ujian meningkat tajam," kata seorang guru di sekolah menengah, Jin Guanze.

Polisi China juga turut sibuk menjelang ujian masuk universitas. Mereka mendirikan rintangan jalan dan meminta pembangunan di seputar lokasi ujian dihentikan supaya siswa dapat mengikuti ujian dengan tenang.

Tidak mau ketinggalan, televisi resmi China, CCTV, berulangkali menayangkan petunjuk bagi para siswa untuk mengikuti ujian. Mereka juga memperingatkan agar para siswa menghindari kecurangan.

Kementerian Keamanan Publik di China mengaku telah membongkar jaringan 100 kelompok yang menyediakan alat khusus untuk melakukan kecurangan. Ada sekitar 60 ribu unit, termasuk alat pendengar, telah disita polisi.

Hingga saat ini, ada sekitar 1.500 orang telah ditahan. Mereka dicurigai menjual alat transmiter khusus yang digunakan untuk memberikan jawaban soal saat ujian masuk universitas.

Pihak penyelenggara ujian mengatakan akan menggunakan detektor pemecah sinyal dan frekuensi untuk mencegah terjadinya kecurangan.(BBC/Wtr4)