Metrotvnews.com, Wangiwangi: Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus masalah pendidikan dan
kebudayaan, UNESCO, menetapkan kawasan Taman Nasional (TN) Laut
Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai salah satu kawasan cagar
biosfer dunia.
Bupati Wakatobi Hugua, Kamis (10/5), mengatakan UNESCO menetapkan taman nasional seluas 1,3 juta hektare itu menjadi cagar biosfer dunia tanpa syarat. Wakatobi mendapatkan penghargaan itu bersama 12 cagar biosfer lainnya di dunia.
Menurut Hugua, penetapan Wakatobi sebagai cagar biosfer dunia disepakati pada pertemuan komite internasional program biosfer UNESCO ke-18 di Paris, 2-4 April 2012.
"Pada pertemuan itu, ada 26 daerah yang dibahas menjadi cagar biosfer dunia, namun yang setujui hanya 13 daerah, termasuk Wakatobi. Sedangkan lima daerah lainnya diterima dengan catatan dan lima daerah lainnya ditolak," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan ditetapkannya Wakatobi, maka cagar biosfer dunia di Indonesia menjadi sebanyak delapan daerah.
Menurut Hugua, ada tiga kepentingan yang dilindungi UNESCO penetapan tersebut, antara lain kearifan lokal masyarakat Wakatobi, kelestarian lingkungan, dan kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
"Kearifan lokal yang dilindungi di Wakatobi adalah menyangkut tradisi budaya masyarakat dalam memperlakukan alam dan mengambil sesuatu dari alam," katanya.
Sedangkan kelestarian lingkungan perlu dilindungi karena kawasan perairan laut TN Wakatobi memiliki keragaman terumbu karang dan biota laut yang cukup tinggi dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain yang ada di dunia.
Jumlah spesies terumbu karang di perairan laut Wakatobi mencapai 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia. Di laut Karibia yang banyak dikunjungi wisatawan terutama penyelam, hanya memiliki 50 spesies terumbu karang, sedangkan laut Merah hanya 300 spesies, katanya.
Sedangkan kepentingan ekonomi yang perlu dilindungi, menurut Hugua, bagaimana masyarakat di kawasan Wakatobi dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan, tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan.
"Tiga kepentingan itu yang mendorong pihak UNESCO menjadikan kawasan perairan laut TN Wakatobi sebagai pusat cagar biosfer dunia," katanya. (Ant/Wrt3)
Bupati Wakatobi Hugua, Kamis (10/5), mengatakan UNESCO menetapkan taman nasional seluas 1,3 juta hektare itu menjadi cagar biosfer dunia tanpa syarat. Wakatobi mendapatkan penghargaan itu bersama 12 cagar biosfer lainnya di dunia.
Menurut Hugua, penetapan Wakatobi sebagai cagar biosfer dunia disepakati pada pertemuan komite internasional program biosfer UNESCO ke-18 di Paris, 2-4 April 2012.
"Pada pertemuan itu, ada 26 daerah yang dibahas menjadi cagar biosfer dunia, namun yang setujui hanya 13 daerah, termasuk Wakatobi. Sedangkan lima daerah lainnya diterima dengan catatan dan lima daerah lainnya ditolak," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan ditetapkannya Wakatobi, maka cagar biosfer dunia di Indonesia menjadi sebanyak delapan daerah.
Menurut Hugua, ada tiga kepentingan yang dilindungi UNESCO penetapan tersebut, antara lain kearifan lokal masyarakat Wakatobi, kelestarian lingkungan, dan kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
"Kearifan lokal yang dilindungi di Wakatobi adalah menyangkut tradisi budaya masyarakat dalam memperlakukan alam dan mengambil sesuatu dari alam," katanya.
Sedangkan kelestarian lingkungan perlu dilindungi karena kawasan perairan laut TN Wakatobi memiliki keragaman terumbu karang dan biota laut yang cukup tinggi dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain yang ada di dunia.
Jumlah spesies terumbu karang di perairan laut Wakatobi mencapai 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia. Di laut Karibia yang banyak dikunjungi wisatawan terutama penyelam, hanya memiliki 50 spesies terumbu karang, sedangkan laut Merah hanya 300 spesies, katanya.
Sedangkan kepentingan ekonomi yang perlu dilindungi, menurut Hugua, bagaimana masyarakat di kawasan Wakatobi dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan, tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan.
"Tiga kepentingan itu yang mendorong pihak UNESCO menjadikan kawasan perairan laut TN Wakatobi sebagai pusat cagar biosfer dunia," katanya. (Ant/Wrt3)
No comments:
Post a Comment